Jumat, 03 April 2009

JADILAH MUKMIN BAGAIKAN POHON

Salah satu yang harus kita pahami dari pohon adalah bahwa ia harus berhadapan dengan panas dan hujan, bahkan angin selalu menerpanya siang dan malam. Ini menunjukkan bahwa seorang mukmin harus menyadari bahwa ia akan selalu berhadapan dengan ujian yang tiada henti. Rasululloh saw. bersabda :
"Perumpamaan seorang mukmin adalah seperti pohon. Angin selalu menerpanya sehingga ia miring kekiri dan kekanan. Seorang mukmin senantiasa mengalami cobaan." (HR.At-Tirmidzi)
Ujian merupakan suatu kepastian yang harus dihadapi oleh setiap manusia, apalagi sebagai mukmin. Dengan ujian itu akan terbukti mutu atau kualitas keimanan seseorang, Alloh swt menegaskan hal ini dalam firman-Nya :
"Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'kami telah beriman', dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Alloh pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al-Ankabuut : 2 -3)
Diantara hal yang harus kita sadari dari ujian adalah ia tidak hanya berupa hal-hal yang tidak menyenangkan. Tetapi, ujian bisa saja hal-hal yang menyenangkan. Sehingga, seorang mukmin yang sejati tidak mudah putus asa saat mengalami kesulitan hidup, dan tidak lupa diri saat mendapatkan kesenangan-kesenangan berupa harta, tahta, wanita, ilmu pengetahuan, popularitas, kemenangan, dan sebagainya. Alloh swt berfirman :
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami." (QS. Al-Anbiyaa : 35)

Ujian yang dihadapi dengan sikap istiqomah membuat seorang mukmin menjadi manusia yang menakjubkan. Rasululloh saw. bersabda :
"Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan, dia memuji Alloh dan bersyukur. Bila ditimpa musibah, dia memuji Alloh dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal, walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut istrinya." (HR. Ahmad danAbu Dawud)
Menyadari ujian adalah merupakan suatu kepastian, maka sahabat Bilal bin Rabah menghadapi ujian itu dengan baik, sehingga ia tercatat sebagai orang yang istiqomah. Demikian juga dengan sahabat-sahabat yang lainnya. Lalu bagaimana dengan kita ? Mari kita berintrofeksi !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar