Jumat, 27 Maret 2009

QOLBUN SALIM

“Ingatlah, didalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Apabila ia baik, baiklah anggota tubuh dan apabila ia buruk, buruk pulalah tubuh manusia, ingatlah segumpal daging itu adalah hati.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hati memiliki sifat seperti yang diisyaratkan oleh kata persamaannya yaitu qolbu. Kata qolbu berasal dari bahasa Arab yang berakar kata kerja qolaba yang mengadung arti membalik. Maka dari itu qolbupun memiliki kecenderungan untuk berbalik-balik atau bimbang, yaitu di suatu saat merasa senang, disaat lain merasa susah, disuatu waktu mau menerima dan suatu waktu menolak. Contoh yang sering kita rasakan adalah tentang naik turunnya kualitas keimanan kita, terkadang rajin dan bersemangat dalam beribadah tetapi terkadang berat dan malas melaksanakan ibadah. Memang hati tidak konsisten, kecuali hati yang mendapat bimbingan cahaya Ilahi. Dari sinilah damar (penerang) dibutuhkan bagi manusia.

Dari kandungan makna hadis di atas, bahwa yang menyebabkan manusia terbagi dua, ada yang baik dan tidak, kafir dan muslim adalah hatinya. Kenyataan memang menunjukkan bahwa baik tidaknya manusia sebenarnya bukan karena kebodohan dari segi intelektual. Apalagi sekarang terbukti dengan semakin banyaknya orang pintar, tetapi gagalnya manusia memanusiakan dirinya justru karena hilangnya dimensi batiniah atau karena hatinya yang sakit. Oleh karena itu, bagi kita tidak ada pilihan lain kecuali harus mencapai dan memiliki hati yang sehat (Qolbun Salim) dan dengan modal hati yang sehat inilah manusia nanti akan tenang dalam menghadap Alloh SWT. Sebagaimana do’a yang diucapkan Nabi Ibrahim a.s. didalam Al-Qur’an surat Asy-Syu’araa ayat 87-89 :

“Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) dihari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Alloh dengan hati yang bersih.”

Pertanyaan kita kemudian adalah bagaimana caranya agar kita bisa memiliki hati yang sehat (Qolbun Salim) ?

Langkah penting yang harus kita lakukan agar hati kita sehat adalah dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, sebagaimana badan kita memiliki kebutuhan. Sekurang-kurangnya ada tiga kebutuhan pokok dari hati kita yang harus selalu kita penuhi, yaitu :

1. Memelihara hati, dalam arti hati harus dipelihara kesehatannya agar jangan sampai terserang penyakit hati. Penyakit hati itu misalnya adalah hubud-dunya wakarahiyatul maut atau cinta dunia dan takut mati, hasad, zalim, dan sifat-sifat mazmumah lainnya. Apabila hati berhasil dipelihara, maka ia akan menjadi sarang kebajikan yang tiada henti, cahaya Ilahi akan menerpa seluruh ruang hatinya sehingga tidak ada kesempatan dan tidak ada tempat bagi lammah syaithoniah (bisikan syetan). Ia akan menjadi sangat sadar bahwa hati harus diisi hanya dengan nilai-nilai yang merupakan panggilan Ilahi yang tentu saja akan membawa kedamaian, kesejukan, dan ketenangan hati. Alloh SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Fajr ayat 27-30 :

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
Di samping harus dipelihara seperti juga tubuh manusia, hatipun memerlukan santapan bagi kesehatannya. Bila hati tidak diberi santapan, maka jiwa manusia akan menjadi kering, akibatnya manusia tidak memiliki semangat hidup sebagaimana yang dikehendaki Alloh SWT. Lalu apa sebenarnya santapan hati atau makanan hati itu ? Pertama adalah zikrulloh, yaitu selalu ingat kepada Alloh dalam berbagai macam situasi dan kondisi, sehingga kita selalu merasa diawasi-Nya. Kedua, zikir dengan lisan yang berarti selalu menyebut nama Alloh, baik dengan membaca basmalah dalam setiap melakukan aktifitas, do’a sebelum dan sesudah melakukan sesuatu yang baik seperti makan, minum, tidur, bangun tidur, membaca A-Qur’an, dan sebagainya. Ketiga adalah zikir dengan amal dalam arti mengerjakan semua yang diperintahkan Alloh SWT. Berupa kegairahan beribadah dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan selalu ingat kepada Alloh, maka manusia tidak akan menyimpang dari jalan Alloh dan mampu mencegah dirinya jatuh kelembah dosa. Alloh SWT. Berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Alloh, zikir yang sebanyak-banyaknyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”
(QS. Al-Ahzab : 41-42).

2. Menumbuhkan rasa syukur kepada Alloh SWT. Atas segala pemberian-Nya. Ungkapan rasa syukur itu harus dilakukan dengan tiga hal, yaitu :

a. Syukur dengan hati, yaitu mengakui bahwa segala nikmat dan kebahagiaan yang kita rasakan hakekatnya adalah berasal dari Alloh SWT.

b. Syukur dengan lisan, yaitu dengan memuji dan mengagungkan Alloh Sang peberi kenikmatan dan kebahagiaan dengan ucapan hamdalah.

c. Syukur dengan perbuatan, yaitu dengan mendayagunakan nikmat dan kebahagiaan yang Alloh berikan dijalan yang baik dan benar.

Dengan bersyukur, sekecil apapun nikmat dan kebahagiaan yang Alloh berikan akan diterimanya dengan hati yang senang, dan tidak ada pemberiaan Alloh yang disia-siakan.

3. Mengobati bila pada hati tersebut menderita penyakit. Hal ini tidak jauh berbeda dengan tubuh manusia atau benda, mungkin saja terjadi kerusakan pada hati manusia yang kemudian dikenal dengan istilah penyakit hati. Apabila manusia memiliki kecenderungan yang tinggi untuk melakukan kemaksiatan dan dia benar-benar memenuhi kecenderumgan itu, maka itu menjadi gambaran dari hati yang sakit. Bahkan penyakit hati itu akan semakin kronis bila kemaksiatan yang dilaksanakannya semakin banyak, apalagi manakala dia bangga dengan kemaksiatan yang dilakukannya itu.

Bagaimana cara menyembuhkan penyakit hati itu ? Menyembuhkan penyakit hati adalah dengan cara taubatan nasuha atau bertobat dengan sebenar-benarnya serta menumbuhkan perasaan senang bila melakukan hal-hal yang benar serta merasa hina bila melakukan kemaksiatan dan hal-hal yang salah, karena Alloh SWT. Sangat benci terhadap orang-orang yang senang melakukan perbuatan dosa. Sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur’an surat Al-‘Araaf ayat 40 :

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya. Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.”

Dengan demikian maka menjadi jelaslah bagi kita, bahwa memiliki hati yang sehat adalah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Dengan memiliki hati yang sehat maka kita akan terjaga dari perbuatan munkar, dan lebih menyukai perbuatan yang diridhoi oleh Alloh SWT. Semoga kita bisa menjaga hati kita masing-masing dari perbuatan yang dilarang Alloh SWT. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar